Surat Cinta untuk Tuhanku

Standard

Tuhan… Aku menulis surat cinta ini kepadaMu jauh setelah Kau mengirimiku surat cintaMu (Al-quran) yang begitu indah dan menakjubkan. Al-quran yang Kau wahyukan kepada KekasihMu Rasulullah SAW yang mampu membuatku terpana saat mengenal isi dan kandungannya.

Bismillahirrrahmanirrahim.

Dengan berbekal kalimat di atas, kumulai tuliskan surat cintaku ini kepadaMu. Semoga saja Kau mau menerima dan membacanya. Dan mudah-mudahan saja melalui surat ini aku bisa lebih dekat dan lebih mengenalMu Tuhan…!!!

***

Kumulai suratku ini dari awal ketika Kau menciptakanku dengan segala ke Agungan-Mu.

Tuhan, ternyata aku ini hanyalah makhlukMu yang tercipta hanya dari dua sel berbeda yang saling mencinta. Sel sperma dari ayahku dan sel telur dari ibuku. Lalu, dengan segala kebesaranMu Kau jadikan dua sel tersebut bersatu dan berkembang menjadi segumpul darah, segumpul daging, dan dalam daging tersebut Kau ciptakan tulang belulang yang berbentuk.  Hal tersebut begitu jelas Kau terangkan dalam surat cintaMu (Al-quran) QS. Al-mukminun 12-14, yang berbunyi:

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik.”

Sungguh, Kau Maha Besar atas segala ciptaanMu. Sampai-sampai seorang doktor ahli kandungan nomor satu di dunia menyatakan bahwa semua yang di sebutkan dalam Alquran dan hadist-hadist Rasulullah tentang proses penciptaan manusia adalah sesuai dengan apa yang di temukan dalam ilmu pengetahuan modern. Dialah DR. Keith Moore berkebangsaan Kanada. Tak hanya itu, dalam bukunya “ Keselarasan ilmu kandungan dengan apa yang terdapat dalam Al-quran dan As-sunah” yang sudah di terjemahkan kedalam delapan bahasa dan sudah di pelajari di sebagian besar universitas universitas dunia, juga menggambarkan betapa hal tersebut bisa membuktikan bahwa Al-quran yang di bawa oleh baginda Rasul benar-benar datang dari Allah yang juga membuktikan bahwa Nabi Muhammad adalah seorang Rasul yang telah di utus oleh Allah untuk membawa kebaikan dan kebenaran di bumi ini. Sungguh, aku benar-benar terkesima mengetahui hal tersebut Tuhan. Subhanallah… Allahuakbar…!!!

Oiya Tuhan, dulu pernah seseorang bercerita kepadaku, kalau ternyata aku ini adalah pemenang dari jutaan sel sperma yang berpacu untuk bisa sampai pada indung telur ibuku. Wow, betapa kuat dan hebatnya aku, bisa mengalahkan jutaan calon manusia lainnya. Tak hanya itu, orang tersebut juga menjelaskan kalau ternyata kehebatanku mengalahkan jutaan sperma lainnya adalah merupakan gambaran dari kegigihan ayah. Betapa gigihnya ayah untuk mendapatkan tempat di hati ibu hingga sifat tersebut di wariskan kepadaku. Ayah berhasil juga menakhlukkan hati ibu, hingga aku juga berhasil mencapai tempatku dalam sel telur ibu. Melihat kegigihan ayah yang luar biasa tersebut, ibu tak hanya tinggal diam. Dengan segala sifatnya yang luar biasa dan penuh ketulusan, ibupun membalas semua kegigihan ayah dengan menyimpan erat-erat semua rasa cintanya kepada ayah. Ibu hanya menerima satu cinta dalam hatinya. Ibu hanya membiakkan cinta ayah saja dalam dirinya. Oleh karena itulah hanya satu sperma yang bisa mencapai indung telur ibu. Hanya aku yang diterima ibu untuk dieraminya. Setelah aku berada disana, ibu menutup rapat-rapat pintu rahimnya dan tidak menerima sperma-sperma lain yang ingin menguasainya. Benar-benar menggambarkan betapa setianya ibu kepada ayah dengan hanya menerima ayah yang begitu gigih di hatinya.

Tidak berapa lama, hanya dalam waktu lebih kurang 9 bulan saja, dua sel yang di kembang biakkan dalam alam arham ( alam dimana manusia berada dalam kandungan ibunya) tersebut berkembang menjadi berjuta-juta sel yang membentuk satu kesatuan. Oya Tuhan, ternyata Arham itu adalah bentuk jamak dari kata Rahim yang berarti kasih sayang. Dan Kau telah memberikan kasih sayangMu kepadaku semenjak aku masih dalam kandungan ibuku. Makanya aku sering mendengar kata-kata Silaturahim sebagai istilah penyambung kasih sayang

Tapi Tuhan, sempat terlintas dalam fikiranku, nanti kalau sandainya aku sudah tidak lagi dalam rahim ibu, apakah Kau akan terus mencurahkan kasih sayangMu kepadaku?

Lalu, dengan tegas Kau-pun berkata: Ketahuilah wahai rahim, Aku akan terhubung dengan orang yang menghubungkan denganmu, dan Aku akan memutuskan hubungan dengan orang yang memutuskanmu.” (Hadits Qudsi)

Setelah Kau memberikan jawanbanMu tersebut, akupun bisa mengerti, bahwasanya Kau akan terus mencurahkan kasih sayangMu kepadaku jika aku tidak sedang memutuskan tali silaturahimku denganMu, dan juga tali persaudaraanku dengan siapapun. Dengan kata lain, jika aku durhaka kepada ayah dan ibuku, itu berarti aku telah putus dari rahmatMu, atau bisa juga jika aku bermusuhan dengan saudaraku, berarti aku juga telah menyia-nyiakan rahmatMu kepadaku. Karena itulah, dalam Alquran-Mu jelas dikatakan bahwa dosa kedua setelah durhaka kepadaMu adalah dosa memutuskan silaturahim.

To be continued….

6 responses »

  1. Memantapkan fikiran dalams sebuah tulisan, kita telah meyakini pengetahuan yang berserak. Menghantar surat cinta pada Tuhan, kita telah menemukan cara bagaimana kedekatan dengan ilahi itu diwujudkan. Saya pun banyak belajar dari Anda.

    • Iya cik gu, bagaimanapun hidup ini berjalan. Kita adalah makhluk Tuhan yang sama-sama tengah belajar dan berusaha mendekatkan diri kepadanya. Dan tulisan adalah salah satu media yang sangat mudah untuk mendapatkan semua itu. Terimakasih banyak ci gu..!! 🙂

Leave a reply to gelaskristal Cancel reply